Persepsi #1 : Militerisme dan Dwifungsi TNI

Dema Justicia

Persepsi berangkat dari keresahan dimana sebuah “diskusi” hanya berujung pada seminar satu arah yang diakhiri dengan sesi tanya jawab. Ada banyak peserta diskusi yang juga takut untuk bertanya ataupun berpendapat karena terdapat pembicara sehingga menjadi “tidak enak” untuk berinteraksi.

Terinspirasi dari program kerja Dema Justicia terdahulu yaitu Ngobrol Pintar (Ngopi) yang mana merupakan sebuah diskusi dengan pemantik dan tanpa pembicara. Ketiadaan pembicara membuat diskusi ini menjadi sangat menarik dan dianggap lebih cerdas karena membuat para peserta menjadi antusias dan berani untuk mengungkapkan pendapatnya.

Hal tersebut yang ingin kami coba wujudkan kembali dalam Persepsi. Sehingga dalam Persepsi ini, kami hanya akan mendatangkan seorang pemantik yang bertugas untuk memantik agar terdapat bahasan awal untuk memulai dialektika dengan peserta yang lain. Pemantik tidak bertugas untuk membuat cerdas atau berposisi lebih tinggi, poin pemantik ada pada bagaimana diskusi dimulai. Setelah dipantik kemudian diskusi diserahkan seluruhnya kepada perserta diskusi untuk mendapatkan banyak ‘persepsi’. Selain pemantik, dalam diskusi ini akan terdapat moderator untuk mengatur jalannya diskusi agar dialektika yang terbangun dapat berjalan dengan baik.