#DapurKreatif | Eps. 09 - Orkestra Pemakaman dan Bagaimana Proses Kepenyairan Aslan Abidin
Manage episode 336095486 series 3141357
Pada tahun 1995, ketika gerakan Sastra Pedalaman menjadi semangat baru yang menjalar sampai ke kampus, Aslan merupakan mahasiswa sastra di Universitas Hasanuddin. Bersama Muhary Wahyu Nurba, Sudirman HN, Hendragunawan S. Thayf dan kawan lainnya di Masyarakat Sastra Tamalanrea (MST), Aslan mencetak sajak-sajaknya dalam bentuk fotokopian yang dijilid dan disebar terbatas dengan judul Memoranda Perkabungan. 13 tahun kemudian, pada tahun 2008, buku tersebut kembali terbit dengan berganti judul menjadi Bahaya Laten Malam Pengantin, diterbitkan oleh Penerbit Ininnawa. 23 tahun kemudian, pada tahun 2018, buku ini diterbitkan kembali melalui Kepustakaan Populer Gramedia atas inisiasi Faisal Oddang, yang pada suatu ketika bertanya pada Aslan Abidin tanpa mengutarakan niat pertanyaannya tersebut ialah ingin menerbitkan ulang Bahaya Laten Malam Pengantin, "Apa alasan karya sastra yang terbit belasan hingga puluhan tahun yang lalu bisa diterbitkan ulang?" Aslan menjawab, “Selain sebagai jejak sastra bahwa dia pernah ada dan mungkin berarti. Juga bisa jadi bahwa karya itu memang penting dan dibutuhkan oleh masyarakat pembaca saat ini.” Berkesempatan mengunjungi Aslan Abidin saat musim mudik kemarin, kami lantas mengajaknya untuk memperbincangkan beberapa hal terkait puisi dan kepenyairannya. Dipandu oleh M. Dandy, sebagai penyaji segmen.
40 פרקים